JENIS-JENIS PENELITIAN

 

(Dimodifikasi dari tugas Mata Kuliah : Metode Penelitian Pendidikan )

1.    Penelitian Dasar dan Terapan

Penelitian Dasar (Basic Research). Penelitian dasar atau penelitian murni adalah pencarian terhadap sesuatu karena ada perhatian atau keingintahuan terhadap hasil suatu aktivitas. Penelitian dasar dikerjakan tanpa memikirkan kepraktisan atau titik terapan. Hasil dari penelitian dasar adalah pengetahuan umum dan pengertian-pengertian  atau  hubungan-hubungan. Pengetahuan umum ini untuk memecahkan masalah-masalah praktis, jadi tidak memberikan jawaban yang menyeluruh untuk tiap masalah tersebut.

Lanjutkan membaca “JENIS-JENIS PENELITIAN”

KONSEP PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH

A. Pengantar

Dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah dan pengelolaan sekolah, kepala sekolah dapat melakukan PTS sekaligus sebagai sarana pengembangan profesinya (Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru), PTS merupakan penelitian yang berawal dari permasalahan sekolah, diselesaikan melalui tindakan spesifik dari gagasan peneliti untuk menyelesaikan permasalahan sekolah. Dengan demikian, yang pertama harus ada dalam penelitian PTS bukanlah diawali dengan membuat judul tetapi diawali dengan menemukan adanya masalah dan tantangan-tantangan untuk melakukan pembaruan atau inovasi.

Masalah-masalah yang akan dirumuskan adalah masalah-masalah aktual yang penting dan mendesak. Jika masalah-masalah itu tidak segera diatasi, dikhawatirkan akan berdampak negatif terhadap sekolah. Oleh karena itu, diperlukan tindakan spesifik yang diyakini benar-benar dapat mengatasi masalah-masalah tersebut. Selain berangkat dari permasalahan, PTS juga dapat dilakukan untuk melaksanakan suatu pembaruan ataupun inovasi dalam berbagai aspek sekolah. Misalnya manajemen perubahan, inovasi pembelajaran, pengembangan kultur baru di sekolah, dan inovasi kepemimpinan pembelajaran.

Saat ini, penelitian paling banyak dilakukan oleh guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah adalah PTS. Penelitian tindakan yang dilakukan guru disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTS bertujuan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di sekolah. Sedangkan PTK bertujuan untuk menyelesaikan masalah-masalah pembelajaran di kelas.

Lanjutkan membaca “KONSEP PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH”

CONTOH LAPORAN PTS KEPSEK

LAPORAN

PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH

UPAYA PENINGKATAN STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV MELALUI SUPERVISI KELAS PADA SD NEGERI 68 SANGGAU

OLEH

YOHANES, S.Pd

NIP. 196001011999111019

CABANG DINAS DIKPORA KAPUAS, SANGGAU

KALIMANTAN BARAT

2010

(Jika menginginkan laporan lengkapnya kirimkan biodata:nama/kepsek atau pengawas dan email ke alamat  : jep_lpmpkalbar@yahoo.co.id)

Info yang tak jelas tidak ditanggapi, mohon maaf.

UPAYA PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN DI SEKOLAH

Oleh : Kusmoro, M.Pd.*
Disajikan dalam Temu Ilmiah Bidang Pendidikan di Kabupaten Sekadau yang diadakan pada Tanggal 27 Februari 2009
I. Pendahuluan
Dari hasil Study The Third International Mathematics and Science Studi (TIMSS) Repart (1999) dalam Sukardjo (2002:1), “khususnya hasil pendidikan sains dan matematika, siswa Indonesia menempati peringkat 32 untuk sains dan 34 untuk matematika dari 38 negara yang di survei di Asia, Australia dan Afrika”. Perbandingan Internasional Prestasi Literasi Sains dalam Fasli Jalal (2005: 38-42), ”Indonesi berada pada urutan 38 di bawah Argentina dengan rata-rata nilai 39,3 dari 41 negara”. Data tersebut secara umum sejalan dengan masalah siswa lulusan sekolah Indonesia yang masih sulit untuk bersaing diajang Internasional. Hal tersebut sebagai proyeksi dari banyaknya masalah dalam pendidikan di Indonesia yang dapat menjadi salah satu alasan perlunya melakukan mereformasi pendidikan khususnya pendidikan di sekolah. Masih rendahnya rata-rata NEM nasional, ini menunjukkan bahwa betapa lemahnya kemampuan penguasaan suatu kompetensi pembelajaran di negara kita ini.
Rendahnya prestasi siswa oleh Jenning dan Dunne (1999:13), disebabkan oleh beberapa faktor dalam pembelajaran yaitu : penyampaian guru cenderung bersifat monoton, hampir tanpa variasi kreatif, kalau saja siswa ditanya ada saja alasan yang mereka kemukakan seperti sulit, tidak mampu menjawab, takut disuruh guru ke depan dan sebagainya, sehingga menimbulkan adanya gejala phobia (ketakutan anak terhadap lebih khusus IPS, IPA( khusus untuk SLTA adalah Matematika, Fisika, dan Kimia, Akuntansi, Bahasa Inggris, dan Bahasa Asing), dan Bahasa Inggris atau Bahasa Asing yang melanda sebagian besar siswa. Guru dalam pembelajarannya dikelas tidak mengaitkan dengan skema yang telah dimiliki oleh siswa dan siswa kurang diberikan kesempatan untuk menemukan kembali dan mengkonstruksi sendiri ide-ide kompetensi dasar. Padahal salah satu aspek penting dalam pengajaran adalah agar siswa mampu mengaplikasikan konsep-konsep yang dipelajari dalam berbagai keterampilan serta mampu menggunakan berbagai strategi untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Lanjutkan membaca “UPAYA PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN DI SEKOLAH”

STUDI KOMPETENSI GURU IPA FISIKA SMP NEGERI KOTA PONTIANAK DALAM MELAKUKAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM

ABSTRAK. Studi ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang kompetensi guru dalam melakukan praktikum, khususnya mata pelajaran IPA Fisika di SMP Negeri Kota Pontianak. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang kompetensi guru dalam mengelola praktikum di laboratorium. Hasil studi menunjukkan bahwa guru IPA Fisika SMP Negeri di Kota Pontianak masih jarang melakukan praktikum di Laboratorium. Terjadi perbedaan yang cukup signifikan antara kompetensi guru IPA Fisika di sekolah yang peringkat baik dengan yang kurang baik dalam mengelola praktikum di laboratorium. Aspek yang dominan dalam perbedaan itu adalah pemahaman terhadap laboratorium, metodologi dan pelaksanaan praktikum di laboratorium serta aspek pendukung lainnya. Di tinjau dari pendapat siswa lebih memilih praktikum dibanding belajar IPA fisika di kelas dengan alasan jika praktikum lebih paham.
Kata kunci: Kompetensi guru, pemahaman terhadap laboratorium, praktikum di laboratorium
Lanjutkan membaca “STUDI KOMPETENSI GURU IPA FISIKA SMP NEGERI KOTA PONTIANAK DALAM MELAKUKAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM”

PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

Oleh : Siusana Kweldju

Karya tulis ilmiah (KTI) bukan karya tulis yang ditulis oleh seorang ilmuwan saja, tetapi oleh siapa pun, misalnya siswa di SMP, SMA, guru, kepala sekolah, mahasiswa perguruan tinggi, peneliti di perusahaan dan di pemerintahan, dsb. Sebenarnya setiap orang dapat menulis KTI, dan bila ada seseorang yang merasa tak mampu menulis KTI, sebenarnya pusat permasalahannya adalah belum ditemukannya cara bagaimana memulai menulis KTI tersebut dan apa sebenarnya isi KTI. Sekalipun demikian, keterampilan menulis KTI itu perlu dipelajari dengan tekun melalui latihan dan pemodelan standar. Lanjutkan membaca “PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH”

DESAIN PENELITIAN KUALITATIF

Oleh : Prof. Sukardi MS. PhD.

Setelah membaca desain penelitian kualitatif-naturalistik ini para pembaca diharapkan memiliki kompetensi seperti berikut.
1. Memahami variasi desain penelitian naturalistik
2. Menguasai faktor-faktor dalam desain penelitian
3. Menerapkan prinsip-prinsip desain penelitian
4. Membuat desain penelitian yang sesuai dengan keadaan di lapangan.

Pokok Bahasan
Perencanaan penelitian secara definitif dapat diartikan sebagai gambaran secara mendalam tentang proses penelitian yang hendak dilakukan peneliti guna memecahkan permasalahan. Desain penelitian merupakan bagian dari perencanaan penelitian yang menunjukkan usaha peneliti dalam melihat apakah penelitian yang direncanakan telah memiliki validitas internal dan validitas eksternal yang komprehensif.
Lanjutkan membaca “DESAIN PENELITIAN KUALITATIF”