BUKU MATEMATIKA KARYA GURU KALBAR

Buat pengunjung blog ini, Buku “1111 Bank Soal & Pembahasan Matematika SMA/MA IPA/IPS” (Cakrawala, Yogyakarta), “Bintang Kelas Kuasai Rumus Matematika SMA IPA” (Caberawit, Yogyakarta), “Bintang Kelas Kuasai Rumus Matematika SMA IPS” (Caberawit, Yogyakarta), “Super Genius Matematika SMA IPA/IPS” (Cakrawala, Yogyakarta), dari Dono Santosa, S.Pd, guru SMAN 1 sepauk, Kab. Sintang Kalbar dpt dibeli di toko buku Gramedia Pontianak. Profil buku dpt dilihat di http://www.gramediaonline.com.
Terimakasih.

PENGUMUMAN UKA 22 MARET 2012

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akhirnyaakan mengumum- kan hasil akhir uji kompetensi awal (UKA) guru tahun 2012 yang telah dilaksanakan pada bulan Februari 2012 lalu.

Pengumuman UKA akan disampaikan pada 22 Maret 2012.

Bagi yang lulus UKA, selanjutnya mengikuti PLPG dan yang gagal dalam UKA akan diadakan pembinaan khusus.

Berikut data peserta dan nilai hasil UKA ( sumber: diolah dari http://www.kemdiknas.go.id/ dan  http://www.jpnn.com)

Peserta

  1. Mendaftar: 285.884
  2. mengikuti ujian hanya 281.016 orang
  3. tidak mengikuti ujian 4.868 orang

Peserta Berdasar Tempat Tugas

  • TK: 23.753
  • SD: 164.539
  • SMP: 51.238
  • SMA: 18.125
  • SMK: 15.105

Kualifikasi Pendidikan Peserta

  1. SMP: 195
  2. SMA: 19.039
  3. D1: 2.697
  4. D2: 34.614
  5. D3: 3.906
  6. S1: 211.858
  7. S2: 3.453
  8. S3: 9

Nilai Tertinggi Peserta Berdasar Jenjang

  • Desi Dwi Jayanti dari TK Islam Nurul Iman, Kabupaten Bogor dengan nilai 90,
  • Nurfatah dari SD 8 Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin, Sumsel dengan nilai 80,
  • Melany Wiwanty Parulian Mukuan dari SMP Advent Amurang Kabupateng Minahasa Selatan, Sulawesi Utara dengan nilai 87,5,
  • Gatot Priadi dari SMAN 1 Karas Kabupaten Magetan Jawa Timur dengan nilai 90.

Nila Rata-rata Nasional: 42,25.

Sebanyak 154 kabupaten/kota memiliki nilai UKA di atas rata-ra nasional, antara lain:

  • Kota Blitar sebesar 56,41,
  • Kota Sukabumi sebesar 55, 88,
  • Kabupaten Gresik 55,41,
  • Kota Malang 53,71,
  • Kabupaten Jembrana, sebesar 53,63,
  • Kota Magelang 53,62,
  • Kota Surakarta sebesar 52,49,
  • Kota Pasuruan 52,30,
  • Kota Denpasar sebesar 52,23, dan
  • Kabupaten Banyumas sebesar 52,23.

Provinsi 10 Besar Terbaik Hasil UKA 2012

  1. DIY (50,1)
  2. DKI Jakarta (49,2),
  3. Bali (48,9),
  4. Jawa Timur (47,1),
  5. Jawa Tengah (45,2),
  6. Jawa Barat (44,0),
  7. Kepulauan Riau (43,8),
  8. Sumatera Barat (42,7),
  9. Papua (41,1) dan
  10. Banten (41,1).

Propinsi 5 Rata-rata Terendah

  1. Maluku (34,5),
  2. Maluku Utara (34,8),
  3. Kalimantan Barat (35,40),
  4. Kalimantan Tengah (35,5), dan
  5. Jambi (35,7)

Nilai Rata-rata Bersdasar Jenjang Satuan Pendidikan

Berdasar jenjang sekolah asal guru, rata-rata tertinggi adalah guru TK dan terendah kompetensinya adalah Pengawas sekolah.

  1. TK  ( 58.87)
  2. SD (36,86)
  3. SMP (46,15)
  4. SMA (51, 35)
  5. SMK (50, 02)
  6. SLB (49,07)
  7. Pengawas (32,58)

Nilai  Nasional

  1. Tertinggi 97,0
  2. Terendah adalah 1,0.
  3. Rata-rata 42,25 dengan standar deviasi 12,72.

Catatan Lain Hasil nilai UKA

  • Pada jenjang bertugas SMP, guru yang memiliki latar belakang pendidikan S2 ada yang mendapat nilai UKA sebesar 14.
  • Rata-rata nilai guru SMP yang berpendidikan S2 sebesar 51,3 dengan nilai UKA tertinggi sebesar 82.
  • Nilai UKA dari guru SMA yang berlatar belakang pendidikan S3 sebesar 46,8 dengan nilai tertinggi 61.
  • Nilai UKA dari guru yang berlatar belakang pendidikan S2 yaitu sebesar 55,9 dengan nilai tertinggi 84,3.

Penataran bagi yang Gagal UKA

bagi para guru yang tidak lulus uji kompetensi awal (UKA) 2012 akan diadakan pembinaan khusus. Pembinaan ini akan dilakukan selama liburan sekolah di bulan Mei hingga Juni 2012 mendatang.

Di dalam proses pembinaan tersebut, para guru akan diberikan ilmu-ilmu pendidikan keguruan. Yakni, mulai dari masalah metodologi hingga materi – materi pengajaran lainnya. “Sehingga nantinya ketika masuk tahun ajaran baru, para guru yang tidak lulus UKA ini akan semakin fresh dan bisa semangat meningkatkan kualitas mengajarnya,” ungkap Nuh di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Jumat (16/3).

DIKLAT PKG DAN PKB KKG SD INTI III SUNGAI DEKAN KEC.MELIAU KAB.SANGGAU

KIRI-KANAN: Jeperis Nahampun,S.Si (Widyaiswara LPMP Kalbar), Y.Siswantono,A.Ma.Pd.(Pengawas TK-SD), Bahari,S.Pd.SD (Ka.Cabdisdikpora Meliau), Syurya M.Th,A.Ma.Pd. (Pengawas), Supriono,S.Pd.SD (Ka.SDN 07 Pancasila) dalam acara Pembukaan Diklat PKG dan PKB

Diklat Penilaian Kinerja Guru (PKG) dan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) yang diselenggarakan oleh Kelompok Kerja Guru (KKG) SD Inti III Sungai Dekan, Kecamatan Meliau, Kabupaten Sanggau, Propinsi Kalimantan Barat yang dipusatkan di SD Negeri No.07 Pancasila, merupakan implementasi pemanfaatan dana Stimulus berupa dana Block grant yang digulirkan melalui Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Kalimantan Barat. Kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari, yaitu tanggal 10, 11, dan 12 Oktober 2011 ini mendatangkan Nara Sumber utama Bapak Jeperis Nahampun, S.Si , salah satu Widyaiswara LPMP Kalimantan Barat. Selain materi PKG dan PKB, Nara Sumber juga mengulas materi tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Publikasi Ilmiah, dan Karya Inovatif yang merupakan unsur dari PKB.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kecamatan Meliau, Bapak Bahari, S.Pd.SD dalam sambutannya mengemukakan bahwa beliau menyambut baik diadakannya diklat semacam ini, karena akan menunjang karier kaum pendidik yang berdampak terjadinya peningkatan mutu pendidikan dan peningkatan hasil belajar siswa sebagai indikatornya. Apalagi kegiatan ini bukan hanya dihadiri oleh guru-guru yang berstatus PNS, akan tetapi diikuti pula oleh guru Honorer pada sepuluh SD Imbas di SD inti III Sungai Dekan ini. Dalam sambutannya pula, beliau berharap agar kegiatan seperti ini tetap dilanjutkan pada kegiatan rutin KKG, dan pihak LPMP selalu memberikan apresiasi terhadap KKG yang melaksanakan pemanfaatan dana dengan sebaik-baiknya. Seraya mengingatkan bahwa pelaporan penggunaan dana block grant ini sangat diperlukan. ( Oleh Supriono, S.Pd.SD. Kepala SD Negeri No.07 Pancasila)

MELIRIK PERMENDIKNAS NOMOR 28 TAHUN 2010 & SELEKSI CALON KEPALA SEKOLAH

Melirik Permendiknas Nomor 28 tahun 2010 tentang penugasan guru sebagai kepala sekolah/madrasah yang baru-baru ini gencar disosialisakan baik oleh Lembaga Pengembangan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Surakarta atau oleh Pemerintah Pusat ke daerah terus berkembang menjadi pembicaraan guru di daerah. Dalam peraturan tersebut diuraikan pada Bab I pasal 1 ayat (1), bahwa kepala sekolah/madrasah adalah guru yang diberi tugas tambahan untuk memimpin taman kanak-kanak/raudhatul athfal (TK/RA), taman kanak-kanak luar biasa (TKLB), sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah (SD/MI), sekolah dasar luar biasa (SDLB), sekolah pertama/madrasah stanawiyah (SMP/MTs), sekolah menengah pertama luar biasa (SMPLB), sekolah menengah atas/madrasah aliyah (SMA/MA), sekolah menengah kejuruan/madrasah aliyah kejuruan (SMK/MAK), atau sekolah menengah atas luar biasa (SMALB) yang bukan sekolah bertaraf internasional (SBI) atau yang tidak dikembangkan menjadi sekolah bertaraf internasional (SBI). Lanjutkan membaca “MELIRIK PERMENDIKNAS NOMOR 28 TAHUN 2010 & SELEKSI CALON KEPALA SEKOLAH”

UJIAN NASIONAL TAHUN 2011 TIDAK ADA TPI

Jakarta  Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh telah meneken Permendiknas Nomor 45/2010 tentang Kriteria Kelulusan dan Permendiknas Nomor 46/2010 tentang Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) SMP dan SMA.
Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) Tahun Pelajaran 2010/2011 jenjang sekolah menengah atas/ madrasah aliyah/sekolah menengah kejuruan (SMA/MA/SMK) akan digelar pada 18-21 April 2011. Adapun pelaksanaan UN sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah (SMP/MTs) akan digelar pada 25-28 April 2011.

Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) menyampaikan, pemerintah menggunakan formula baru untuk menentukan kelulusan yaitu nilai gabungan antara nilai UN dan nilai sekolah yang meliputi ujian sekolah dan nilai rapor.  “Dengan formula baru kita pertimbangkan prestasi di sekolah (yaitu) ujian sekolah dan raport digabung dengan UN,” katanya saat memberikan keterangan pers di Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Jakarta, Senin (3/1/2011).

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdiknas Mansyur Ramly menyampaikan, UN Susulan SMA/MA/SMK dilaksanakan pada 25-28 April 2011 dan pengumuman kelulusan oleh satuan pendidikan paling lambat 16 Mei 2011. Sementara UN Susulan SMP/MTs pada 3-6 Mei 2011, sedangkan pengumuman UN SMP/MTs oleh satuan pendidikan pada 4 Juni 2011. “UN kompetensi keahlian kejuruan SMK dilaksanakan oleh sekolah paling lambat sebulan sebelum UN dimulai,” katanya.

Mendiknas menyampaikan, sebelum kelulusan diumumkan, sekolah mengirimkan hasil nilai sekolah untuk digabungkan dengan hasil nilai UN ke Kemdiknas. Selanjutnya, setelah digabungkan dengan formula 60 persen UN ditambah dengan 40 persen nilai sekolah, nilai tersebut dikembalikan lagi ke sekolah. “Sekolah merekapitulasi dengan mata pelajaran lain. Kanada tujuh mata pelajaran lain yang harus lulus. Yang menentukan kelulusan tetap satuan pendidikan,” katanya.

Mendiknas mengatakan, dari peta nilai akan dilakukan analisa tiap sekolah. Bagi sekolah-sekolah yang nilainya rendah, akan dilakukan intervensi. Kemdiknas pada 2010 telah mengintervensi dengan memberikan insentif kepada 100 kabupaten/kota yang nilai UN-nya rendah. “Kami beri dana Rp1 miliar sebagai stimulus,” ujarnya.

Insentif tersebut diberikan bagi kabupaten/kota dengan persentase kelulusan siswa kurang dari 80 persen dan memiliki indeks kapasitas fiskal kurang dari satu (<1). Adapun intervensi program yang dilakukan meliputi peningkatan kompetensi guru dan remedial.

Mendiknas tidak memberikan target khusus kelulusan siswa. “Justru yang menjadi target adalah kejujuran dari pelaksanaan UN. Itu yang lebih mahal karena dari angka kelulusan tahun lalu sudah 99 persen,” katanya. (agung)

Sumber: Kemdiknas.go.id

1. Download Permendiknas No. 45/2010 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik

2. Download Permendiknas No. 46/2010 tentang Pelaksanaan Ujian Sekolah dan Ujian nasional

3. Download Lampiran Kisi-kisi UN SMP/MTs, SMA/MA dan SMK/MAK

Nilai Bahasa Indonesia Anjlok Daya Nalar Siswa Rendah

Dari Suara Pembaruan, 30 April 2010

[JAKARTA] Paradigma sistem pendidikan Indonesia yang kurang menekankan pada kemampuan logika dan pemahaman dinilai sebagai salah satu penyebab mengapa nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia pada ujian nasional (UN) tahun ini anjlok.
Kegagalan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia karena nalar siswa dalam menjawab pertanyaan masih sangat rendah. Namun, hal ini bukan karena kesalahan siswa semata.
Selain itu, soal yang diujikan kepada siswa dianggap tidak sesuai standar seperti tahun-tahun sebelumnya. Karena itu, perlu analisis mendalam guna mengetahui mengapa 73 persen ketidaklulusan UN tingkat SMA/SMK/MA karena terganjal mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Demikian rangkuman pendapat dari dosen, pengamat bahasa, dan guru Bahasa Indonesia yang dihimpun SP, Kamis (29/4).
Lanjutkan membaca “Nilai Bahasa Indonesia Anjlok Daya Nalar Siswa Rendah”

MENDIKNAS: UN TETAP JALAN

Muh Nuh (foto. detik.com)

Jakarta, Senin (14 Desember 2009) — Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh menegaskan, Ujian Nasional (UN) Tahun Pelajaran 2009/2010 akan tetap berjalan.

Hal tersebut disampaikan Mendiknas usai membuka Seminar Nasional Pembudayaan Kegemaran Membaca Tahun 2009 di Perpustakaan Nasional RI, Jakarta, Senin (14/12/2009).

Mendiknas menyampaikan sejarah mengenai UN. Mendiknas menuturkan, sebelum Indonesia merdeka sampai dengan tahun 1972 ada ujian negara yaitu satu ujian secara nasional yang menyelenggarakan negara. Mendiknas menyebutkan, pada saat itu tingkat kelulusan antara 30 – 40 persen. Sejalan dengan itu, lanjut Mendiknas, pada tahun 1969 dimulai Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita), yang salah satu programnya adalah menaikkan angka partisipasi kasar (APK). “Yaitu mendorong anak – anak supaya dia bisa melanjutkan sekolah. Oleh karena itu dibangun SD Inpres. SD yang didasarkan atas instruksi presiden supaya dia bisa masuk ke sekolah,” katanya.

Lebih lanjut Mendiknas menjelaskan, karena jumlah siswa yang tidak lulus banyak di ujian negara maka kesempatan orang bersekolah menjadi terbatas. “Melihat kondisi itu, kemudian dibuat kebijakan baru ujian sekolah yaitu kelulusannya diserahkan kepada sekolah,” katanya.
Lanjutkan membaca “MENDIKNAS: UN TETAP JALAN”